Halaman

Senin, 19 Desember 2011

MPLS

Pengertian MPLS 

Metode forwarding (meneruskan data melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi dalam label yang dilekatkan pada paket IP). MPLS menyederhanakan routing paket dan mengoptimalkan pemilihan jalur (path) yang melalui core network.

žNetwork MPLS terdiri atas sirkit yang disebut Label-Switched Path (LSP), yang menghubungkan titik-titik Label-Switched Router (LSR). LSR pertama dan terakhir disebut ingress dan egress.

žUntuk membentuk LSP, diperlukan suatu protokol persinyalan untuk menentukan forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas pemilihan path

Struktur Header MPLS
   
Label adalah bagian dari header, memiliki panjang yang bersifat tetap, dan merupakan satu-satunya tanda identifikasi paket.

Label digunakan untuk proses forwarding, termasuk proses traffic engineering. Setiap LSR memiliki tabel yang disebut label-swiching table yg berisi pemetaan label masuk, label keluar, dan link ke LSR berikutnya.

Komponen MPLS
a. Label Switched Path (LSP)
Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain.

b. Label Switching Router
MPLS node yang mampu meneruskan paket-paket layer 3.

c. MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER)
MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada di luar MPLS domain.

d. MPLS Egress Node
MPLS node yang mengatur trafik saat meninggalkan MPLS domain.

e. MPLS Ingress Node
MPLS node yang mengatur trafik saat akan memasuki MPLS domain.

f. MPLS Label
Merupakan label yang ditempatkan sebagai MPLS header.

g. MPLS NodeNode yang menjalankan MPLS.
MPLS node ini sebagai control protocol yang akan meneruskan paket berdasarkan label. Dalam hal ini MPLS node merupakan sebuah router

Prinsip Kerja dan Pengukuran QoS pada MPLS
MPLS bekerja dengan cara melabeli paket-paket data. Label tersebut akan memuat informasi penting yang berhubungan dengan informasi routing suatu paket, diantaranya berisi tujuan paket serta prioritas paket mana yang harus dikirimkan terlebih dahulu. Teknik ini biasa disebut dengan label switching.

Dengan informasi label switching yang didapat dari routing network layer, setiap paket hanya dianalisa sekali di dalam router LSR di mana paket tersebut masuk ke dalam jaringan untuk pertama kali.

Kunci pengambilan keputusan pengiriman suatu paket oleh router ditentukan oleh semua sumber informasi yang dapat dikerjakan oleh sebuah label switching dengan melihat nilai suatu label yang panjangnya tertentu. Label ini biasa disebut Label Forwarding Information Base (LFIB).

Pengukuran QoS dalam jaringan MPLS dilakukan dengan cara menjaga agar setiap paket yang dikirim dalam jaringan selalu berada dalam jalur rute atau LSP-nya.

Pengukuran bandwidth dalam setiap LSP MPLS akan sangat memperhatikan besarnya bandwidth yang ada dalam jaringan akses yang mengirimkan sebuah paket(ingress edge LSR), dengan jaringan akses yang menerima paket tsb(egress edge LSR). Pengukuran bandwidth dilakukan dalam edge LSR di mana paket tersebut masuk ke dalam jaringan.

Service rate juga diukur dalam edge LSR sebuah LSP jaringan MPLS dan dipergunakan untuk mengetahui berapa kecepatan pengiriman paket dalam sebuah LSP MPLS.

Waktu delay merupakan waktu yang diperlukan sebuah paket dari sebuah ingress edge LSR ke egress edge LSR. Pengukuran waktu delay sangat diperlukan agar paket yang dikirimkan dapat disesuaikan dengan kemampuan service rate yang dimiliki setiap LSP jaringan MPLS.


sebelumnya << >> selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar